ROBOTIKA
Robotika
adalah
satu cabang teknologi yang berhubungan dengan desain,
konstruksi, operasi, disposisi struktural, pembuatan, dan aplikasi dari robot.
Robotika terkait dengan ilmu pengetahuan bidang elektronika, mesin, mekanika,
dan perangkat lunak
komputer.
Pemikiran
tentang pembuatan mesin yang dapat bekerja sendiri telah ada sejak Era Klasik,
namun riset mengenai penggunaannya tidak berkembang secara berarti sampai abad
ke-20 Kini, banyak robot melakukan pekerjaan yang berbahaya bagi manusia
seperti menjinakkan bom, menjelajahi kapal karam, dan pertambangan.
Konsep
Dasar Robotika
Sejarah
Robot
Robot berasal dari bahasa Czech, robota, yang berarti pekerja. Pada dasarnya robot dibuat untuk mendukung dan membantu pekerjaan manusia, seperti yang banyak terlihat dibidang industri dimana robot dapat meningkatkan hasil produksi industri tersebut. Robot diklasifikasikan ke dalam 4 bagian, yaitu :
Non mobile robot
Robot ini tidak dapat berpindah posisi dari satu tempat ke tempat lainnya, sehingga robot tersebut hanya dapat menggerakkan beberapa bagian dari tubuhnya dengan fungsi tertentu yang telah dirancang. Contoh nyata dari robot ini adalah robot manipulator berlengan.
Mobile robot
Mobile dapat diartikan bergerak, sehingga robot ini dapat memindahkan dirinya dari satu tempat ke tempat lain. Robot ini merupakan robot yang paling populer dalam dunia penelitian robotik. Dari segi manfaat, robot ini diharapkan dapat membantu manusia dalam melakukan otomasi dalam transportasi, platform bergerak untuk robot industri , eksplorasi tanpa awak, dan masih banyak lagi. Robot line follower yang akan dirancang dalam proyek ini juga termasuk kedalam mobile robot.
Gabungan mobile robot dan non mobile robot
Robot ini merupakan penggabungan dari fungsi-fungsi pada robot mobile dan non-mobile. Sehingga keduanya saling melengkapi dimana robot nonmobile dabat terbantu fungsinya dengan bergerak dari satu tempat ke tempat lain.
Humanoid
Robot ini sengaja dirancang dengan menirukan manusia. Fungsi-fungsi tubuh manusia baik lengan, kaki, mata, dan pergerakan sendi kepala dan bagian lainnya sebisa mungkin diterapkan dirobot ini. Contoh robot ini adalah robot ASIMO buatan Jepang. Robot line follower merupakan robot yang termasuk ke dalam mobile robot. Robot ini difungsikan untuk dapat mengikuti garis pada suatu lantai dan kemudian bergerak sesuai dengan pola garis tersebut. Robot ini menggunakan sensor yang memancarkan cahaya yang kemudian ditangkap oleh photodiode, yang apabila terkena garis putih photodiode akan menerima cahaya pantulan dengan maksimal. Sebaliknya jika terkena garis hitam, photodiode akan menerima cahaya yang minimum sehingga dihasilkan tegangan yang kecil.
Teknik Desain Robot
Dalam mendesain sebuah robot, perlu disesuaikan dengan fungsi dan kepentingan pembuatan robot tersebut. Misalkan seperti gambar di bawah, robot dengan menggunakan sistem roda dan sistem kaki biasanya digunakan sebagai navigasi (gerak berpindah) :
a.Mangikuti jalur
b.Berdasarkan obyek statik atau bergerak (menuju obyek, menghindari obyek /
halangan), berbasis vision, proximity, dll.
c.Berdasarkan urutan perintah (referensi trajektori)
Sedangkan robot dengan menggunakan sistem tangan sering digunakan sebagai manipulasi (gerak penanganan) :
a.Mengikuti posisi trajektori
b.Mengikuti obyek (berbasis vision, proximity, dll.)
c.Memegang, mengambil, mengangkat, memindah, atau mengolah obyek
Sistem Kontroler
Merupakan rangkaian elektronik yang setidak-tidaknya terdiri dari rangkaian prosesor ataupun mikrokontroler, signal conditioning untuk sensor (analog dan atau digital), dan driver untuk actuator. Bila diperlukan dapat dilengkapi dengan sistem monitor seperti seven segment, LCD (liquid crystal display), atau CRT (cathode ray-tube).
Mekanik Robot
Merupakan system mekanik yang dapat terdiri dari setidak-tidaknya sebuah fungsi. Jumlah fungsi gerak disebut sebagai derajat kebebasan atau degree of freedom (DOF). Sebuah sendi yang diwakili oleh sebuah gerak aktuator disebut sebagai satu DOF. Sedangkan derajat kebebasan pada struktur roda dan kaki diukur
berdasarkan fungsi holomic atau nonholomic.
Robot berasal dari bahasa Czech, robota, yang berarti pekerja. Pada dasarnya robot dibuat untuk mendukung dan membantu pekerjaan manusia, seperti yang banyak terlihat dibidang industri dimana robot dapat meningkatkan hasil produksi industri tersebut. Robot diklasifikasikan ke dalam 4 bagian, yaitu :
Non mobile robot
Robot ini tidak dapat berpindah posisi dari satu tempat ke tempat lainnya, sehingga robot tersebut hanya dapat menggerakkan beberapa bagian dari tubuhnya dengan fungsi tertentu yang telah dirancang. Contoh nyata dari robot ini adalah robot manipulator berlengan.
Mobile robot
Mobile dapat diartikan bergerak, sehingga robot ini dapat memindahkan dirinya dari satu tempat ke tempat lain. Robot ini merupakan robot yang paling populer dalam dunia penelitian robotik. Dari segi manfaat, robot ini diharapkan dapat membantu manusia dalam melakukan otomasi dalam transportasi, platform bergerak untuk robot industri , eksplorasi tanpa awak, dan masih banyak lagi. Robot line follower yang akan dirancang dalam proyek ini juga termasuk kedalam mobile robot.
Gabungan mobile robot dan non mobile robot
Robot ini merupakan penggabungan dari fungsi-fungsi pada robot mobile dan non-mobile. Sehingga keduanya saling melengkapi dimana robot nonmobile dabat terbantu fungsinya dengan bergerak dari satu tempat ke tempat lain.
Humanoid
Robot ini sengaja dirancang dengan menirukan manusia. Fungsi-fungsi tubuh manusia baik lengan, kaki, mata, dan pergerakan sendi kepala dan bagian lainnya sebisa mungkin diterapkan dirobot ini. Contoh robot ini adalah robot ASIMO buatan Jepang. Robot line follower merupakan robot yang termasuk ke dalam mobile robot. Robot ini difungsikan untuk dapat mengikuti garis pada suatu lantai dan kemudian bergerak sesuai dengan pola garis tersebut. Robot ini menggunakan sensor yang memancarkan cahaya yang kemudian ditangkap oleh photodiode, yang apabila terkena garis putih photodiode akan menerima cahaya pantulan dengan maksimal. Sebaliknya jika terkena garis hitam, photodiode akan menerima cahaya yang minimum sehingga dihasilkan tegangan yang kecil.
Teknik Desain Robot
Dalam mendesain sebuah robot, perlu disesuaikan dengan fungsi dan kepentingan pembuatan robot tersebut. Misalkan seperti gambar di bawah, robot dengan menggunakan sistem roda dan sistem kaki biasanya digunakan sebagai navigasi (gerak berpindah) :
a.Mangikuti jalur
b.Berdasarkan obyek statik atau bergerak (menuju obyek, menghindari obyek /
halangan), berbasis vision, proximity, dll.
c.Berdasarkan urutan perintah (referensi trajektori)
Sedangkan robot dengan menggunakan sistem tangan sering digunakan sebagai manipulasi (gerak penanganan) :
a.Mengikuti posisi trajektori
b.Mengikuti obyek (berbasis vision, proximity, dll.)
c.Memegang, mengambil, mengangkat, memindah, atau mengolah obyek
Sistem Kontroler
Merupakan rangkaian elektronik yang setidak-tidaknya terdiri dari rangkaian prosesor ataupun mikrokontroler, signal conditioning untuk sensor (analog dan atau digital), dan driver untuk actuator. Bila diperlukan dapat dilengkapi dengan sistem monitor seperti seven segment, LCD (liquid crystal display), atau CRT (cathode ray-tube).
Mekanik Robot
Merupakan system mekanik yang dapat terdiri dari setidak-tidaknya sebuah fungsi. Jumlah fungsi gerak disebut sebagai derajat kebebasan atau degree of freedom (DOF). Sebuah sendi yang diwakili oleh sebuah gerak aktuator disebut sebagai satu DOF. Sedangkan derajat kebebasan pada struktur roda dan kaki diukur
berdasarkan fungsi holomic atau nonholomic.
Robotik
studi kasus di dunia nyata
Peran Robot dan Kemajuan
Teknologi Bagi Industri
Produktivitas dan efisiensi pada sebuah pabrik
bisa ditingkatkan saat robot industri dipakai untuk menjalankan fungsi-fungsi
pada lini produksi, seperti pengemasan dan palletizing, atau memilih dan
menempatkan.
"Sebagai contoh, pada lini produksi produk susu, robot berguna untuk mengangkat empat paket keju krim sekaligus dari sabuk conveyor dan memindahkannya ke tray plastik," ucap Gotfredsen.
Mengingat besarnya volume produksi, meningkatkan efesiensi di lini akhir akan berkontribusi mengurangi downtime, sementara mengoptimalkan produktivitas berarti bisa memenuhi permintaan yang lebih besar.
Dengan robot-robot terkini yang memiliki antarmuka yang intuitif sehingga mudah untuk diprogram dan tubuh yang ringan, manufaktur akan menikmati fleksibilitas produksi.
Ini sangat ideal di tengah kejenuhan di industri makanan dan minuman dengan makin beragamnya produk, siklus produk makin pendek, dan variasi pengemasan makin beragam. Perusahaan bisa belajar bagaimana memprogram dan memakai robot untuk mengotomatisasi lini produksi.
Saat robot diintegrasikan dengan baik ke dalam proses atau pengemasan lini produk makanan dan minuman, operasional bisa makin dioptimalisasi untuk memenuhi berbagai variasi lini produk.
Robot industri diklaim akan memainkan peranan kunci dalam membantu meminimalisasi ongkos produksi dan pada saat yang sama juga tetap kompetitif dengan pengurangan downtime.
"Dengan cara ini, manufaktur di Indonesia bisa menghadapi melemahnya permintaan ekspor dan peningkatan ongkos produksi yang mempengaruhi performa bisnis industri makanan dan minuman,"
"Sebagai contoh, pada lini produksi produk susu, robot berguna untuk mengangkat empat paket keju krim sekaligus dari sabuk conveyor dan memindahkannya ke tray plastik," ucap Gotfredsen.
Mengingat besarnya volume produksi, meningkatkan efesiensi di lini akhir akan berkontribusi mengurangi downtime, sementara mengoptimalkan produktivitas berarti bisa memenuhi permintaan yang lebih besar.
Dengan robot-robot terkini yang memiliki antarmuka yang intuitif sehingga mudah untuk diprogram dan tubuh yang ringan, manufaktur akan menikmati fleksibilitas produksi.
Ini sangat ideal di tengah kejenuhan di industri makanan dan minuman dengan makin beragamnya produk, siklus produk makin pendek, dan variasi pengemasan makin beragam. Perusahaan bisa belajar bagaimana memprogram dan memakai robot untuk mengotomatisasi lini produksi.
Saat robot diintegrasikan dengan baik ke dalam proses atau pengemasan lini produk makanan dan minuman, operasional bisa makin dioptimalisasi untuk memenuhi berbagai variasi lini produk.
Robot industri diklaim akan memainkan peranan kunci dalam membantu meminimalisasi ongkos produksi dan pada saat yang sama juga tetap kompetitif dengan pengurangan downtime.
"Dengan cara ini, manufaktur di Indonesia bisa menghadapi melemahnya permintaan ekspor dan peningkatan ongkos produksi yang mempengaruhi performa bisnis industri makanan dan minuman,"