Sejarah Singkat Perkembangan VMware
VMware dibangun pada tahun 1998 dan
dijalankan secara rahasia pada tahun pertamanya, dengan jumlah pegawai sekitar
20 orang saja. Pada tahun keduanya akhirnya perusahaan tersebut diluncurkan
secara resmi, dengan produk pertamanya yaitu VMware Workstation.
Pada tahun 2001 mereka masuk ke pasaran
server dengan produk VMware GSX Server dan VMware ESX Server. Tahun 2003 muncul
VMware Virtual Center, VMotion, dan teknologi Virtual SMP, lalu tahun 2004
ditambahkan dukungan terhadap 64 bit. Di tahun yang sama, perusahaan tersebut
diakuisisi oleh EMC.
Setelah melalui tahun-tahun yang cukup
gemilang dengan berbagai produk yang dihasilkan, mereka akhirnya mengalami masa
yang sulit dan cukup krusial. Pada tahun 2016 terjadi pengurangan pegawai dan
beberapa tim eksekutif mengundurkan diri karena EMC akan diakuisisi oleh Dell.
Akhirnya pada tahun tersebut memang terjadi
merger antara EMC dan Dell, tetapi VMware ternyata mengeluarkan Workstation dan
Fusion versi terbaru secara gratis sebagai dukungan untuk Windows 10 dan
Windows Server 2016. Pada tahun 2017, VMware tercatat di peringkat 3 dalam
daftar perusahaan dengan penjualan tertinggi di Amerika Serikat.
Pengertian VMware
VMware adalah teknologi buatan Dell
yang menyediakan platform perangkat lunak (software) untuk melakukan
virtualisasi. Tidak hanya software untuk membuat mesin virtual saja, tetapi
mereka juga memberikan layanan pendukungnya. Nama VMware sendiri diambil dari
cabang milik Dell yaitu VMware, Inc. Mereka adalah perusahaan pertama yang
sukses melakukan virtualisasi terhadap arsitektur x86 secara komersial.
Software VMware untuk komputer desktop bisa
dijalankan di Windows, Linux dan macOS. Sementara software untuk server yang
bernama VMware ESXi adalah sebuah hypervisor yang bisa dijalankan secara
langsung di server tanpa memerlukan tambahan sistem operasi
pendukung.
Manfaat Menggunakan
Vmware
Manfaat utama dari VMware adalah memberikan
pengalaman bagi para pengguna untuk merasakan versi virtual dari hardware meskipun tanpa bentuk fisiknya. Atau lebih
sederhananya adalah kita bisa membuat versi virtual dari komputer di dalam
komputer lain, dan menjalankan lebih dari satu sistem operasi pada sebuah
komputer yang sama. Untuk pemakaian pada komputer server, VMware biasanya
dipakai untuk mengoptimalkan penggunaan hardware pada server tersebut, yaitu
dengan membagi sebuah server fisik menjadi lebih dari satu server virtual yang
memilih fungsi dan kegunaan masing-masing.
Sedangkan untuk pengguna komputer desktop,
VMware biasanya digunakan untuk menjalankan lebih dari satu sistem operasi
dalam sebuah komputer yang sama. Contohnya adalah memasang sistem operasi Linux secara virtual pada sebuah komputer yang
memakai sistem operasi Windows. Hal ini sering dilakukan oleh para mahasiswa
jurusan IT yang ingin melatih kemampuannya dalam memahami banyak sistem operasi
sekaligus. Dengan adanya mesin virtual tersebut, mereka tidak perlu khawatir untuk
mencoba berbagai macam hal tanpa takut merusak sistem operasi utamanya. Dengan
adanya mesin virtual, kita bisa dengan mudah berpindah OS tanpa perlu
menyalakan ulang komputer kita. Pengembangan software yang multi platform juga
bisa dikembangkan dengan lebih cepat melalui beberapa sistem operasi yang
berbeda. Dan yang tidak kalah penting adalah VMware bisa membantu kita untuk
membuat jaringan antar komputer meskipun tidak memiliki alat semacam hub atau switch.
Cara Kerja VMware
Cara kerja VMware adalah sistem akan
melakukan peniruan dan membuat versi virtual atau imitasi dari hardware
komputer yang kita gunakan. Dalam hal ini maka sistem akan membuat versi virtual
dari media penyimpanan, CPU,
RAM, CD ROM, dan berbagai macam hardware lainnya
yang merupakan komponen penting dari sebuah komputer fisik. Keseluruhan versi
virtual dari berbagai komponen tersebut akan membentuk sebuah mesin virtual
yang bisa kita gunakan.
Sebuah software bernama Hypervisor bertugas
untuk mengatur alokasi sumber daya dari komputer fisik yang akan digunakan oleh
komputer virtual. Sistem operasi yang dipasang pada mesin virtual disebut
sebagai guest OS dan akan dijalankan di luar dari sistem operasi utama.
OS utama biasa disebut dengan host OS,
kinerja dari OS utama tidak akan terpengaruh dari apa yang terjadi di guest OS.
Bahkan kita bisa membuat lebih dari satu guest OS yang berbeda dalam sebuah
komputer fisik saja. Namun tentu saja perlu diperhatikan juga mengenai
spesifikasi minimum yang dibutuhkan untuk bisa menjalankan VMware dengan baik.
Contoh Kasus :
PERBANDINGAN KINERJA VIRTUALIZATION SERVER MENGGUNAKAN
VMware ESXi4.1.0 DENGAN
NON-VIRTUALIZATION SERVER
Lokasi penelitian
yakni di ruang server Dept. SIM PT. Pembangunan Jaya Ancol, Tbk tepatnya di
Gedung Pintu Gerbang Utama Timur Lantai 3. Hardware yang digunakan pada server
virtualization : IBM Blade Center H. Sedangkan hardware yang
digunakan pada server native : IBM X3400. Sedangkan software-software
digunakan pada server virtualization : IBM Blade Center H adalah
sebagai berikut :
No
|
Spesifikasi
|
Produk
|
1
|
Platform Virtualization
|
VMware ESXi 4.1.0 Standard
|
2
|
Sistem Operasi
|
MS. Windows Server 2008 R2 Std.
|
3
|
VI Client
|
VMware vSphere 4.1
|
4
|
VI Server
|
VMware vCenter Server 4.1
|
Dalam penelitian ini
tidak semua performance server virtual yang ada pada Ancol blade
server diukur kinerjanya karena keterbatasan waktu dalam melakukan
penelitian. Penelitian ini hanya memilih tiga database server ticketing yang
utama dan yang paling krusial yang digunakan di lingkungan PT. PJA. Ketiga
database Server Ticketing tersebut diimplementasikan di lingkungan
virtual server dan native server. Adapun database server yang akan diuji dan
dibandingkan performance-nya meliputi Server Ticketing PGU, Server
Ticketing dufan, dan Server Ticketing rombongan. Adapun
spesifikasi dari setiap Server Ticketing tersebut sebagai berikut :
1. Server Ticketing PGU
(Pintu Gerbang Utama)
2. Server Ticketing Dufan
3. Server Ticketing Rombongan
Meskipun pengujian yang dilakukan dalam penelitian ini tidak
dapat mewakili seluruh skenario ataupun kasus yang ada di dunia nyata khususnya
di lingkungan PT. Pembangunan Jaya Ancol, Tbk., namun dengan scenario yang
telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Implementasi virtualisasi server di lingkungan PT.
Pembangunan Jaya Ancol, Tbk khususnya terkait server ticketing tidak
berdampak terlalu besar terhadap performance server.
2. Implementasi virtualisasi server di PT. Pembangunan Jaya
Ancol, Tbk. secara performance server mengalami peningkatan karena
adanya upgrade spesifikasi resource server dari native server ke virtual
server. Sehingga kelemahan dari penerapan virtualisasi server yaitu menurunnya
performance server pada virtual server tidak terjadi di PT.
Pembangunan Jaya Ancol Tbk.
Referensi :
(Diakses Pada
11 Januari 2019 Pada Pukul 15.30 WIB)
(Diakses Pada
11 Januari 2019 Pada Pukul 16.12 WIB)
Pertanyan :
Jelaskan Domain COBIT & COSO Yang
Berbasis Keamanan !
Jawaban :
COBIT
Pada domain
COBIT yang membahas tentang keamanan ada pada Domain Deliver And Support (DS)
pada proses DS5:Memastikan Keamanan Sistem. Domain ini mencakup penyampaian
hasil aktual dari layanan yang diminta, termasuk pengelolaan kelancaran dan
keamanan, dukungan layanan terhadap pengguna serta pengelola data dan
operasional fasilitas.
COSO
Sedangkan
pada framework COSO komponen yang membahas mengenai kemanan ada pada komponen
ke-3 yaitu Control Activities pada proses Security(Aplication And Framework).
Pada komponen ini dibahas mengenai tindakan-tindakan yang diambil manajemen
dalam rangka pengendalian internal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar