1.Definisi
dasar akuntansi menurut penerbit buku
Menurut Drs. S Munawir
“Akuntansi adalah seni dari pencatatan, penggolongan, dan peringkasan
dari pada peristiwa-peristiwa dan kejadian-kejadian yang setidak-tidaknya
sebagian bersifat keuangan dengan cara yang setepat-tepatnya dan dengan
petunjuk atau dinyatakan dalam uang, serta penafsiran terhadap hal-hal yang
timbul dari padanya”.
2. Peran
sistem informasi akuntansi dalam rantai nilai (value chain)
membantu supaya aktivitas utama
dalam rantai nilai menjadi lebih efektif dan efisien. Dengan membantu memperbaiki
kualitas dan mengurangi biaya produksi. Menyediakan informasi untuk pengambilan
keputusan dalam kegiatan operasional, dapat juga membantu supaya laba
meningkat.
3.Apa yang
dimaksud dengan e bisnis (elektronik bisnis)
Sebuah kegiatan transaksi jual beli bisnis yang dilakukan secara online
dan perusahaan dapat berinteraksi secara langsung kepada customernya , rekan
bisnis atau supplier,dan bisa juga disebut sbagai media iklan untuk
mempromosikan suatu barang.
4. Model
model e bisnis
B2C (Business to Consumers)
Interaksi yang dimungkinkan oleh teknologi antara individu dan organisasi. Business to consumers atau business to costumer menggambarkan kegiatan bisnis melayani konsumen dengan produk atau jasa. Misalkan orang membeli sepasang sepatu dari pengecer. Transaksi yang mengarah ke sepatu agar tersedia untuk pembeli, yaitu pembelian kulit, tali, karet, dll serta penjualan sepatu dari pembuat sepatu ke pengecer akan dianggap transaksi B2C.
Interaksi yang dimungkinkan oleh teknologi antara individu dan organisasi. Business to consumers atau business to costumer menggambarkan kegiatan bisnis melayani konsumen dengan produk atau jasa. Misalkan orang membeli sepasang sepatu dari pengecer. Transaksi yang mengarah ke sepatu agar tersedia untuk pembeli, yaitu pembelian kulit, tali, karet, dll serta penjualan sepatu dari pembuat sepatu ke pengecer akan dianggap transaksi B2C.
Karakteristik B2C :
– Antara organisasi dengan perorangan
– Nilai uang yang dilibatkan lebih kecil
– Transaksi tidak sering terjadi
– Relatif sederhana
– Antara organisasi dengan perorangan
– Nilai uang yang dilibatkan lebih kecil
– Transaksi tidak sering terjadi
– Relatif sederhana
B2B (Business to Business)
Interaksi yang dimungkinkan oleh teknologi antara organisasi dengan organisasi (antar organisasi). menggambarkan transaksi perdagangan antara perusahaan, seperti antara manfaktur dan grosir, atau antara grosir dan pengecer. Volume transaksi B2B jauh lebih tinggi dibandingkan volume transaksi B2C. Alasan utamanya karena dalam rantai pasokan (Supply chain) ada banyak transaksi B2B yang mencakup bahan baku dan penjualan produk jadi ke konsumen. Sebagai contoh, sebuah produsen mobil membuat beberapa transaksi B2B seperti membeli ban, kaca untuk kaca jendela, dan selang karet untuk kendaraan. Transaksi terakhir adalah saat kendaraan jadi yang dijual kepada konsumen yang merupakan transaksi (B2C) tunggal.
Karakteristik B2B :
– Antar organisasi
– Nilai uang yang dilibatkan lebih besar
– Hubungan yang kuat dan berkelanjutan
– Pemberian kredit oleh penjual ke pelanggan
– Lebih kompleks
Interaksi yang dimungkinkan oleh teknologi antara organisasi dengan organisasi (antar organisasi). menggambarkan transaksi perdagangan antara perusahaan, seperti antara manfaktur dan grosir, atau antara grosir dan pengecer. Volume transaksi B2B jauh lebih tinggi dibandingkan volume transaksi B2C. Alasan utamanya karena dalam rantai pasokan (Supply chain) ada banyak transaksi B2B yang mencakup bahan baku dan penjualan produk jadi ke konsumen. Sebagai contoh, sebuah produsen mobil membuat beberapa transaksi B2B seperti membeli ban, kaca untuk kaca jendela, dan selang karet untuk kendaraan. Transaksi terakhir adalah saat kendaraan jadi yang dijual kepada konsumen yang merupakan transaksi (B2C) tunggal.
Karakteristik B2B :
– Antar organisasi
– Nilai uang yang dilibatkan lebih besar
– Hubungan yang kuat dan berkelanjutan
– Pemberian kredit oleh penjual ke pelanggan
– Lebih kompleks
B2G (Business to Government)
Interaksi terjadi antara organisasi dengan pemerintah. B2G memiliki karakteristik yang sama dengan B2B sehingga B2G dapat dikelompokkan kedalam B2B. B2G adalah turunan dari B2B yang sering disebut sebagai public sector marketing atau pemasaran sektor publik yang mencakup pemasaran produk dan jasa untuk berbagai tingkat pemerintahan, negara bagian dan lokal melalui integrated marketing communication atau komunikasi pemasaran terpadu seperti strategic public relation, advertising, dan komunikasi berbasis web.
Interaksi terjadi antara organisasi dengan pemerintah. B2G memiliki karakteristik yang sama dengan B2B sehingga B2G dapat dikelompokkan kedalam B2B. B2G adalah turunan dari B2B yang sering disebut sebagai public sector marketing atau pemasaran sektor publik yang mencakup pemasaran produk dan jasa untuk berbagai tingkat pemerintahan, negara bagian dan lokal melalui integrated marketing communication atau komunikasi pemasaran terpadu seperti strategic public relation, advertising, dan komunikasi berbasis web.
B2E (Business to Education)
Interaksi yang terjadi antara organisasi dengan pendidikan. Sama halnya dengan B2G, B2E juga memiliki karakteristik yang sama dengan B2B.
Interaksi yang terjadi antara organisasi dengan pendidikan. Sama halnya dengan B2G, B2E juga memiliki karakteristik yang sama dengan B2B.
5.Pengaruh e
bisnis dalam proses bisnis
· Pembeli dan Inbound Logistic. Internet dapat
meningkatkan aktifitas pembeli dengan cara mempermudah perusahaan
mengidentifikasi calon pemasok dan membandingkan harga. Data mengenai pembelian
yang dilakukan sub unit organisasi yang berbeda dapat disentralisasikan,
sehingga memungkinkan organisasi untuk menetapkan pembelian total diseluruh
dunia atas berbagai produk.
· Operasi internal, sumber daya manusia, dan
infrastuktur. Teknologi komunikasi tingkat lanjut dapat secara signifikan
meningkatkan effisiensi operasi internal. Peningkatan akses ke informasi juga
dapat secara signifikan meningkatkan perencanaan. Pada sumber daya manusia,
aktifitas ini mendukung untuk effisiensi dan efektifitas dalam aktifitas utama.
· Pelayanan dan dukungan
Purnajual. E-business dapat secara signifikan meningkatkan kualitas dukungan
purnajual ke para pelanggan.
· Outbound Logistic. Akses yang
tepat waktu dan akurat atas informasi rinci tentang pengiriman memungkinkan
penjual mengurangi biaya tranportasi melalui cara pengiriman gabungan ke para
pelanggan yang dekat lokasinya satu dengan yang lainnya. Informasi yang lebih
tepat waktu tentang penjualan dapat membantu pabrik mengoptimalkan jumlah
persediaan yang ditanggungnya.
· Penjualan dan Pemasaran. Perusahaan dapat
menciptakan katalog elektronik di Website mereka untuk mengotomatisasikan input
pesanan penjualan. Kemampuan ini tidak hanya memungkinkan para pelanggan
menyampaikan pesanan saat mereka menginginkannya, tetapi juga dapat secara
signifikan mengurangi jumlah staf dengan cara meniadakan telepon,
surat-menyurat atau pengiriman faks.
6.faktor
faktor keberhasilan e bisnis
Terdapat
dua faktor penting dalam menetapkan keberhasilan langkah-langkah untuk masuk
dalam e-business.
·
Faktor pertama adalah tingkat kesesuaian dan dukungan aktivitas
e-business atas strategi keseluruhan perusahaan.
·
Faktor kedua adalah kemampuan untuk menjamin bahwa proses e-business
memenuhi tiga karakteristik kunci yang dibutuhkan dalam transaksi bisnis
apapun, yaitu :
-
Validitas, Integritas, dan Privasi
7.jelaskan dan sebutkan langkah -
langkah membangun infrastruktur e bisnis!
Meskipun
infrastruktur teknologi informasi pada perusahaan secara mendasar telah dapat
mengintegrasikan komponen teknologi untuk mendukung kebutuhan bisnis, pada
kenyataannya konsep tentang infrastruktur teknologi informasi sendiri jauh
lebih rumit.
Infrastruktur
e-business merupakan sumber daya bersama yang terdiri dari komponen :
- technical e-business infrastructure (yaitu hardware, software, teknologi komunikasi, data, dan aplikasi utama)
- human e-business infrastructure (keahlian, pengalaman, kompetensi, komitmen, nilai, norma dan pengetahuan)
Kedua
komponen infrastruktur diatas digabungkan untuk menghasilkan layanan e-business
yang secara khas akan berbeda-beda pada setiap perusahaan. Layanan e-business
ini menyediakan pondasi bagi pertukaran komunikasi dan informasi diseluruh
organisasi dan untuk pengembangan dan implementasi aplikasi bisnis pada saat
ini dan dimasa yang akan datang.Infrastruktur e-business harus fleksibel agar
dapat menangani peningkatan permintaan dari pelanggan tanpa meningkatkan biaya.
Dengan
memiliki infrastruktur e-business memungkinkan perusahaan untuk melakukan
inovasi terhadap proses bisnis, meningkatkan kemampuan pengembangan sistem
untuk mendesain dan membangun sistem yang sesuai dengan tujuan bisnis
perusahaan. Untuk itu, maka infrastruktur e-business harus memiliki
karakteristik berupa connectivity, compatibility, dan modularity serta memiliki
personel IT yang mempunyai keahlian dan pengetahuan yang memadai.
Compatibilityè adalah kemampuan untuk membagikan
berbagai macam informasi melalui komponen teknologi di dalam perusahaan secara
menyeluruh. Compatibility ini membantu perusahaan untuk memberdayakan karyawan,
menghasilkan data yang berisi informasi dan ketersediaan pengetahuan di dalam
perusahaan.
Connectivity èadalah konsep untuk menghubungkan
semua pengguna, area fungsional dan aplikasi perusahaan yang memungkinkan untuk
berbagi informasi sehingga berdampak pada perluasan implementasi aplikasi.
Informasi yang dibagi oleh pengguna disediakan oleh berbagai aplikasi yang
dimiliki perusahaan dimana aplikasi ini sedikit banyaknya akan bernilai jika
aplikasi dibentuk dan digunakan sebagaimana yang diinginkan oleh perusahaan.
Modularity. èModularitas akan memberikan kemampuan bagi perusahaan
untuk membangun aplikasi baru dengan cepat dan memodifikasi aplikasi eksisting
berdasarkan konsep dimana aplikasi perangkat lunak lebih mudah dikelola ketika
rutinitas yang dibutuhkan dilaksanakan dengan menggunakan modul terpisah.
Highly-skilled
IT personnel, èmerupakan bagian yang sangat penting bagi implementasi
aplikasi. Profesional ini mengetahui bagaimana menggunakan sumber daya IT yang
dimiliki perusahaan dan teknologi lain diluar perusahaan. Profesional IT juga
memiliki pengetahuan mengenai bisnis proses perusahaan yang digunakan untuk
menerapkan aplikasi baru maupun aplikasi bisnis eksisting yang dapat mendukung
strategi bisnis perusahaan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar